Anjing laut

Sabtu, 25 Februari 2017

FARMAKOGNOSI

Hasil gambar untuk animasi farmakognosi

Pengertian Farmakognosi

          Kata Farmakognosi berasal dari dua perkataan Yunani yaitu Pharmakon yang berarti obat dan gnosis yang berarti ilmu atau pengetahuan
Jadi farmakognosi berarti pengetahuan tentang obat, di Indonesia farmakognosi dikhususkan ilmu yang mempelajari tentang obat dari bahan nabati, hewani dan mineral.


          Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji biofarmasetika.
Farmakognosi adalah sebagai bagian biofarmasi, biokimia dan kimia sintesa, sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti yang diuraikan dalam definisi Fluckiger. Sedangkan di Indonesia saat ini untuk praktikum Farmakognosi hanya meliputi segi pengamatan makroskopis, mikroskopis dan organoleptis yang seharusnya juga mencakup indentifikasi, isolasi dan pemurnian setiap zat yang terkandung dalam simplisia dan bila perlu penyelidikan dilanjutkan ke arah sintesa. Sebagai contoh Chloramphenicol dapat dibuat secara sintesa total, yang sebelumnya hanya dapat diperoleh dari biakkan cendawan Streptomyces venezuela.
Alam memberikan kepada kita bahan alam darat dan laut berupa tumbuhan, hewan dan mineral yang jika diadakan identifikasi dan menentukan sistematikanya, maka diperoleh bahan alam berkhasiat obat. Jika bahan alam yang berkhasiat obat ini dikoleksi, dikeringkan, diolah, diawetkan dan disimpan, akan diperoleh bahan yang siap pakai atau yang disebut dengan simplisia, disinilah keterkaitannya dengan farmakognosi.
Beberapa istilah dalam pelajaran farmakognosi antara lain:

Simplisia : adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.

Simplisia nabati : adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.

Eksudat tanaman : Adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.

Simplisia hewani : adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.

Simplisia mineral : adalah simplisia yang berupa mineral (pelikan) yang belum diolah atau dioleh dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.

Alkaloida : adalah suatu basa organik yang mengandung unsur Nitrogen (N) pada umumnya berasal dari tanaman , yang mempunyai efek fisiologis kuat/keras terhadap manusia.

Glikosida : adalah suatu zat yang oleh enzim tertentu akan terurai menjadi satu macam gula serta satu atau lebih bukan zat gula. Contohnya amigdalin, oleh enzim emulsin akan terurai menjadi glukosa + benzaldehida + asam sianida.

Enzim : Adalah suatu biokatalisator yaitu senyawa atau zat yang berfungsi mempercepat reaksi biokimia / metabolisme dalam tubuh organisme.

Vitamin : adalah suatu zat yang dalam jumlah sedikit sekali diperlukan oleh tubuh manusia untuk membentuk metabolisme tubuh. Tubuh manusia sendiri tidak dapat memproduksi vitamin.

Hormon : adalah suatu zat yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin yang mampengaruhi faal, tubuh dan mempengaruhi besar bentuk tubuh.

Pemerian : Adalah uraian tentang bentuk, bau, rasa, warna simplisia, jadi merupakan informasi yang diperlukan pada pengamatan terhadap simplisia nabati yang berupa bagian tanaman (kulit, daun, akar, dan sebagainya)

RHIZOMA

KHAEMPFERIAE RHIZOMA
 Hasil gambar untuk kencur
Nama lain :
Kencur                     
Nama tanaman asal :        
Kaempferia galanga 
Keluarga :
Zingiberaceae                       
Zat berkhasiat utama :      
Alkaloida, minyak atsiri yang mengandung sineol dan kamferin, mineral dan pati. 

Penggunaan :                   
Ekspektoransia, diaforetika, karminativa, stimulansia, roboransia 
Pemerian :                       
Bau khas aromatik, rasa pedas, hangat, agak pahit, akhirnya menimbulkan rasa pedas 
Bagian yang digunakan :   
Akar tinggal 
Keterangan :
Waktu Panen : Umur 1 tahun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup


CURCUMAE RHIZOMA
 Hasil gambar untuk KUNYIT
Nama Lain:
kunyit, Kunir 
Nama tanaman asal : Curcuma domestica
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama : Minyak atsiri, zat warna kurkumin, pati damar
Penggunaan :
Karminativa, antidiare, kolagoga, skabisida
Pemerian : Bau khas aromatik, agak pedas
Bagian yang digunakan : Akar tinggal
Keterangan :
Waktu panen : Dilakukan pada waktu berumur 1 tahun atau lebih dari waktu tanam
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup

CUBEBAE FRUCTUS

 kemukus
Nama lain : buah kemukus
Tananaman asal : piper cubeba L
Keluarga: piperaceae
Zat berkhasaiat utama/isi : minyak atsiri, asm kubebat,damar , kubebin,piperin dan minyak lemak
Pengguaan : antidiare
Pemerian : bau khas aromatic, bau agak pedas, dan pahit
Bagian yang digunakan : buah yang telah tua tapi belum masak
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

MELALEUCAE FRUCTUS

Hasil gambar untuk melaleucae fructus
      Nama Lain                          : Buah kayuputih, merica bolong
      Nama Tanaman Asal           : Melaleuca leucadendra ( L. )
      Keluarga                              : Myrtaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Minyak atsiri
      Penggunaan                         : Karminativa
      Pemerian                             : Bau khas, simplisia kering tidak
                                                    berasa, simplisia basah agak pedas
      Bagian Yang Digunakan     : Buah berikut dasar bunganya
      Waktu Panen                       : Setelah tanaman berumur 3 – 4 tahun untuk tujuan panen buah, tanaman tidak dipangkas tiap tahun, agar tanaman sempat berbunga dan berbuah
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

MINYAK ATSIRI

         PENGERTIAN MINYAK ATSIRI
Minyak atsiri atau yang dikenal sebagai minyak eteris (aetheric oil), minyak esensial, minyak terbang serta minyak aromatik adalah kelompok besar minyak nabati  atau berasal dari tumbuh-tumbuhan yang merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami dan mempunyai aroma khas. Dalam perdagangan minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.

          CIRI-CIRI MINYAK ATSIRI
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Susunan senyawa komponennya kuat mempengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat). Minyak atsiri mempunyai rasa getir (pungent taste), berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya dan umumnya larut dalam pelarut organik tetapi tidak larut dalam air.
      
          SUMBER MINYAK ATSIRI
Minyak atsiri dapat bersumber pada setiap bagian tanaman yaitu dari daun, bunga, buah, biji, batang atau kulit dan akar atau rhizome. Berbagai macam tanaman yang dibudidayakan atau tumbuh dengan sendirinya di berbagai daerah di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk diolah menjadi minyak atsiri, baik yang unggulan maupun potensial untuk dikembangkan. Khususnya di Indonesia telah dikenal sekitar 40 jenis tanaman penghasil minyak atsiri, namun baru sebagian dari jenis tersebut telah digunakan sebagai sumber minyak atsiri secara komersil.
Berikut adalah daftar tanaman atsiri penghasil minyak atsiri yang tumbuh di Indonesia :
1. Akar : Akar Wangi, Kemuning
2. Daun : NIlam, Cengkeh, Sereh Lemon, Sereh Wangi, Sirih, Mentha, Kayu Putih, Gandapura, Jeruk Purut, Karmiem, Krangean, Kemuning, Kenikir, Kunyit, Selasih, Kemangi.
3. Biji : Pala, Lada, Seledri, Alpukat, Kapulaga, Klausena, Kasturi, Kosambi.
4. Buah : Adas, Jeruk, Jintan, Kemukus, Anis, Ketumbar.
5. Bunga : Cengkeh, Kenanga, Ylang-Ylang, Melati, Sedap Malam, Cempaka Kuning, Daun Seribu, Gandasuli Kuning, Srikanta, Angsana, Srigading.
6. Kulit Kayu : Kayu Manis, Akasia, Lawang, Cendana, Masoi, Selasihan, Sintok
7. Ranting : Cemara Gimbul, Cemara Kipas
8. Rimpang : Jahe, Kunyit, Bangel, Baboan, Jeringau, Kencur, Lengkuas, Lempuyang Sari, Temu Hitam, Temulawak, Temu Putri.
9. Seluruh bagian : Akar Kucing, Bandaton, Inggu, Salasih, Sudamala, Trawas.
Selain itu dikenal pula beberapa minyak atau berbentuk salep yang merupakan kombinasi antara beberapa jenis minyak atsiri. Contohnya :
1. Minyak Telon
2. Minyak Tawon
3. Minyak Angin
        
          MANFAAT MINYAK ATSIRI
Minyak atsiri digunakan sebagai bahan dasar kosmetik, parfum, aromatherapy, obat, suplemen dan makanan. Penggunaan minyak atsiri sebagai obat dan suplemen semakin diminati masyarakat seiring berkembangnya produk-produk herbal.

OLEUM CAJUPUTI

Hasil gambar untuk oleum cajuputi
      Nama Lain                          : Minyak kayuputih
    Nama Tanaman Asal           : Melaleuca leucadendra ( L. ) dan Melaleuca minor ( Sm )
      Keluarga                              : Myrtaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Sineol ( kayuputol ), terpinol bebas atau sebagai ester dengan asam cuka, asam mentega, asam valerat
    Persyaratn kadar                 : Kadar sineol tidak kurang dari       50 % dan tidak lebih dari 65 %
    Penggunaan                         : Sebagai obat gosok pada sakit encok dan rasa nyeri lainnya
      Sedian                                 :
      1. Balsamum rubrum ( Form. Nas )
      2. Methylis Salicylatis Linimentum ( Form. Nas )
      3. Thymoli Solutio Aromaticae ( Form. Nas )
    Pemerian                             : Cairan tidak berwarna, berwarna kuning atau hijau, bau khas aromatik,rasa pahit
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap atau penyulingan air
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

OLEUM CACAO

 
      Nama Lain                          : Lemak coklat
      Nama Tanaman Asal           : Theobroma cacao ( L. )
      Keluarga                              : Sterculiaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Sebagian besar gliserida dari asam
                                                  stearat, asam palmitat, asam oleat dan asam laurat. Terdapat pula sejumlah kecil gliserida dan asam arakhidat, asam linoleat, asam forminat, asam asetat dan asam butirat
      Sediaan                               :
      1. Aminophyllin Suppositoria ( Form. Nas.)
      2. Bibazae Suppositoria
      3. Bisacodyl Suppositoria
    Pemerian                             : Lemak padat, warna putih kekuningan, bau khas aromatik, rasa khas lemah, agak putih pada suhu 25 C menjadi lunak atau mencair
      Cara memperoleh                : Lemak yang diperoleh dengan pemerasan panas biji yang telah dihilangkan kulit bijinya dan telah dipanggang, biji yang dipanggang digiling dengan penambahan natrium karbonat lalu diperas selagi masih panas

AMYLUM

Amylum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian. Amylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin.
Amilosa: Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatan dengan ikatan α 1,4 glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka.
Amilopektin: Terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai ikatan 1,4- glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-glikosidik. adanya ikatan 1,6-glikosidik menyebabkan terjadinya cabang, sehingga molekul amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul amilopektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas lebih 1000 unit glukosa.
Secara umum, amylum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yag tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amylum oleh asam mineral menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif. Amylum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam air ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amylum yang terdapat pada makanan kita oleh enzim amilase, amylum diubah menjadi maltosa dalam bentuk β – maltosa .
Tanaman dengan kandungan amylum yang digunakan di bidang farmasi adalah jagung (Zea mays), Padi/beras (Oryza sativa), kentang (Solanum tuberosum), ketela rambat (Ipomoea batatas), ketela pohon (Manihot utilissima).

Amylum manihot (Pati singkong

  Hasil gambar untuk amylum manihot
Amylum manihot ( pati singkong) adalah pati yang diperoleh dari umbi akar manihot utilissima Pohl yang berupa serbuk sangat halus dan putih.
Klasifikasi Tanaman
Nama Simplisia                       : Amylum Manihot
Tanaman Asal                         : Manihot utilissima Pohl
Divisi                                       : Magnoliophyta
Sub Divisi                               : Spermatophyta
Kelas                                       : Magnoliopsida
Ordo                                        : Malpighiales                         
Famili                                      : Eliphorbiaceae
Genus                                      : Manihot
Spesies                                    : Manihot esculenta crantz
Kandungan                             : Amilosa dan amilopektin
Khasiat                                    : Bahan penolong untuk sediaan obat
Makroskopis                            : Berupa serbuk berwarna putih dan sangat halus
Mikroskopis                            : Berupa butiran tunggal dan jaringan berkelompok, agak bulat
danpersegi banyak, berbentuk   topi baja, hilus terletak di tengah bentuk garis dan bercabang 3 dengan lamela tidak jelas

Amylum solani (Pati kentang)


Hasil gambar untuk gambar amylum solani

Amylum solani ( pati kentang) adalah pati yang diperoleh dari umbi solanum tuberosum yang berupa serbuk sangat halus dan putih.
Klasifikas Tanaman
Nama Simplisia                       : Amylum Solani
Tanaman Asal                         : solanum tuberonum
Divisi                                       : Spermatophyta
Sub Divisi                               : Angiospermae
Kelas                                       : Dicotiledonae
Ordo                                        : Solanales                  
Famili                                      : Solanaceae
Genus                                      : Solanum
Spesies                                    : Solanum Fuberonum L
Kandungan                             : Amilosa dan amilopektin
Khasiat                                    : zat tambahan
Makroskopis                            : Bahan Berupa serbuk, agak kasar, berwarna putih tidak berbau,tidak beras
Mikroskopis                            : Butiran berbentuk bulat telur atau tidak beraturan dengan ukuran 30-150mm. Hilus terdapat sebagai titik pada bagian yang sempit, lamela terlihat dengan jelas.