Amylum adalah jenis
polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan
terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian. Amylum terdiri dari dua
macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa
(kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin.
Amilosa:
Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatan dengan ikatan α 1,4
glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka.
Amilopektin: Terdiri
atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai ikatan 1,4- glikosidik dan
sebagian ikatan 1,6-glikosidik. adanya ikatan 1,6-glikosidik menyebabkan terjadinya
cabang, sehingga molekul amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang.
Molekul amilopektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas
lebih 1000 unit glukosa.
Secara umum, amylum
terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yag tidak larut
air (amilopektin). Hidrolisis amylum oleh asam mineral menghasilkan glukosa
sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif. Amylum dapat dihidrolisis
sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga
dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam air ludah dan dalam cairan
yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amylum
yang terdapat pada makanan kita oleh enzim amilase, amylum diubah menjadi
maltosa dalam bentuk β – maltosa .
Tanaman dengan
kandungan amylum yang digunakan di bidang farmasi adalah jagung (Zea mays),
Padi/beras (Oryza sativa), kentang (Solanum tuberosum), ketela rambat (Ipomoea
batatas), ketela pohon (Manihot utilissima).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar